pkmtanjungsarinatar.lampungselatankab.go.id. UPTD Puskesmas Tanjung Sari Natar menginisiasi inovasi Kesehatan Ati, Telur, Ikan Cegah Anemia dan Stunting (ATIKA CANTING), dan sudah ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Bupati Nomor: B/184/V.02/HK/2022 tanggal 17 Januari 2022 Tentang penetapan inovasi dan pelaksana Iovasi Pada Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Selatan. SK Bupati Penetapan Inovasi ini merupakan regulasi turunan berdasarkan ketentuan sebagaimana diatur dalam pasal 17 dan pasal 23 peraturan Bupati Lampung Selatan Nomor 4.1. Tahun 2020 Tentang Inovasi Daerah.
- Pedoman Pelaksanaan Inovasi bisa diunduh di sini.
Bedasarkan hasil evaluasi pada tahun 2021, berdasarkan hasil pemeriksaan hemoglobin pada laporan data ibu hamil menunjukan bahwa UPTD Puskesmas Tanjung Sari Natar memiliki angka kejadian anemia ibu hamil paling tinggi di Kabupaten Lampung Selatan. Kondisi ini bila tidak segera diatasi maka akan memberikan dampak yang buruk pada tumbuh kembang janin dan bayi yang akan dilahirkan dan berpotensi menjadi stunting di kemudian hari.
Kejadian stunting bukanlah kondisi yang terjadi secara tiba-tiba, namun kondisi akibat terjadinya mal nutrisi yang berlangsung dalam kurun waktu lama. Tidak bisa dipisahkan bahwa kondisi stunting ini berawal dari proses kehamilan yang mengalami kurangnya asupan nutrisi yang dibutuhkan. Salah satu indikator kondisi ini adalah terjadinya anemia dan jenis anemia yang umum terjadi pada ibu hamil adalah anemia defisiensi besi (anemia karena kekurangan asupan zat besi).
Penjaringan ide untuk mengatasi masalah tersebut dilakukan melalui evaluasi lintas program. Dalam proses penjaringan ide dilakukan analisa masalah dan pencarian akar masalah secara bersama-sama untuk mendapatkan hasil yang komprehensif.
Berdasarkan hasil penemuan masalah dan penemuan pemecahan masalah dan alternatif masalah maka selanjutnya dilakukan penentuan prioritas pemecahan masalah dan disepakati bahwa dibutuhkan peningkatan pemahanan dan menunmbuhkan kesadaran untuk mengubah perilaku ibu hamil agar mau mengonsumsi makanan yang kaya akan kandungan zat besi sebagai upaya pencegahan dan penanggulangan anemia. Dengan mempertimbangkan hasil analisa situasi maka ditetapkan inovasi dengan nama ATIKA Canting yaitu singkatan dari Ati, Telur, dan Ikan cegah anemia dan stunting.
Atika Canting dapat memberikan manfaat meningkatkan pengetahuan, pemahanan dan perubahan sikap dan perilaku ibu hamil untuk mengonsumsi makanan sesuai dengan kebutuhan yang meningkat terutama zat besi untuk mencegah anemia terutama yang bersumber dari ati, telur, dan ikan.
Dampak dari penerapan inovasi ini adalah menurunnya angka kejadian anemia pada ibu hamil sehingga menekan risiko gangguan pertumbuhan janin dalam kandungan dan bayi yang akan dilahirkan yang pada akhirnya dapat mencegah terjadnya stunting.